Kepopuleran NFT Menurun, Percobaan Aset Kripto di Lelang Terkenal

Dengan Bitcoin mencapai titik tertinggi baru dan Ethereum mendekati puncak 2021, para pelaku industri seni yang pernah berharap tinggi pada Aset Kripto kembali menunjukkan minat. Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa para pelopor perubahan di dunia seni benar-benar menangkap tren ini. Dalam beberapa minggu setelah pemilihan ulang presiden Amerika, harga Aset Kripto melambung, dan presiden menunjukkan dukungan yang kuat terhadap aset digital terdesentralisasi.

Bulan depan, sebuah rumah lelang ternama akan mengadakan lelang fisik pertama di Arab Saudi yang mendukung pembayaran dengan ETH atau BTC, ini adalah pertama kalinya rumah lelang tradisional menerima pembayaran dengan Aset Kripto dalam seluruh lelang langsung. Rumah lelang menyatakan bahwa langkah ini diharapkan dapat menarik kelompok pembeli baru di daerah yang aktif dalam seni digital dan Aset Kripto. Lelang ini terdiri dari 119 barang lelang, termasuk karya seni kontemporer Barat dan Arab Saudi, barang mewah, jersey pemain sepak bola terkenal, serta "lukisan data AI generatif" yang dibuat oleh Refik Anadol. Karya besar beliau "Ilusi Mesin - Ruang | Bab Kedua: Mars" ( 2021 ) menggunakan data teleskop luar angkasa untuk menciptakan lanskap organik yang surreal, dengan perkiraan harga antara 800 ribu hingga 1,2 juta dolar AS.

Sebenarnya, sebelum pandemi COVID-19, pasar seni sulit menarik perhatian para profesional teknologi karena perbedaan gaya. Kebangkitan token non-fungible (NFT) memang membawa beberapa orang kaya baru dalam Aset Kripto. NFT adalah aset digital yang unik, yang menghubungkan seni dengan blockchain, sering digunakan untuk membuat lukisan abstrak geometris dan kartun.

Pada tahun 2021, banyak rumah lelang mulai menerima Aset Kripto untuk membeli beberapa karya seni fisik. Sejak itu, karya fisik yang memenuhi syarat mulai condong ke selera teknologi, seperti lukisan kuning cerah yang dibuat oleh Keith Haring pada tahun 1984, yang menggambarkan sekelompok orang yang terpesona oleh komputer, terjual seharga 4,3 juta poundsterling. Sekarang, setiap rumah lelang terkenal memiliki platform NFT dan seni digital khusus, di mana penjual dan pembeli dapat menggunakan Aset Kripto.

Bagi pasar seni, para pelaku berharap dapat membuka saluran bagi pembeli baru untuk memasuki bidang seni yang biasanya memiliki harga tinggi melalui NFT dan mata uang alternatif terkait. Seorang pengusaha terkenal telah menjalani proses ini, dimulai dari pembelian karya NFT "kubus" berupa wallpaper dari seniman digital, hingga membeli patung "Hidung" karya Alberto Giacometti seharga 78 juta dolar, yang menunjukkan pergeseran dari seni digital ke seni modern yang berat.

Namun, tidak semua orang menyambut baik dampak Aset Kripto. Beberapa pelaku industri berpendapat bahwa suasana pasar telah stabil, terlepas dari gejolak yang dibawa oleh spekulan Aset Kripto. Citra Aset Kripto yang terutama menarik bagi pembeli muda bertentangan dengan kenyataan kurangnya keberagaman di pasar lelang seni itu sendiri. Selain itu, pendatang baru sering kali diragukan, yang sebagian besar berasal dari sifat pasar seni yang konservatif dan tertutup.

Di pasar yang kompleks ini, keraguan terhadap pengguna hanya merupakan alasan permukaan, sementara kekhawatiran mengenai penggunaan adalah masalah inti. Karya seni sebagai pasar rahasia yang dapat mengubah keuntungan buku yang tidak stabil menjadi aset nyata yang dapat dipindahkan, sudah cukup menarik bagi pencuci uang, dan NFT yang terenkapsulasi dalam koin lebih mungkin menjadi jalur baru untuk pencucian uang.

Pemerintah dan lembaga regulasi di berbagai negara telah mulai mengambil tindakan. Di China, Aset Kripto dilarang; di Uni Eropa, aturan terbaru mengenai anti pencucian uang dan pembiayaan terorisme telah memperketat semua perusahaan yang menyediakan layanan terkait Aset Kripto, termasuk melarang pembayaran anonim.

Tim kepatuhan rumah lelang telah siap, mengambil sikap hati-hati terhadap Aset Kripto. Selain platform NFT khusus, hanya sedikit karya lelang yang memenuhi syarat. Salah satu rumah lelang menyatakan bahwa hingga saat ini, penjualan NFT mereka telah mencapai 150 juta dolar.

Meskipun pasar NFT telah kehilangan sebagian besar semangat, diharapkan akan ada perubahan seiring dengan perbaikan pasar. Menurut laporan terbaru "Tinjauan Pasar Seni Global", 12% ahli memiliki pandangan optimis tentang kinerja NFT tahun ini, meskipun jauh lebih rendah dari puncak 73% pada tahun 2023, tetapi dua kali lipat dari tahun 2024.

Sebuah rumah lelang menyatakan bahwa rata-rata usia pembeli NFT mereka adalah 42 tahun, sementara rata-rata usia semua lelang adalah 54 tahun. Ini sejalan dengan strategi rumah lelang tersebut yang memposisikan bisnisnya untuk generasi muda, dan juga merupakan strategi kunci yang ditekankan oleh CEO baru mereka, yaitu "melindungi warisan budaya sambil fokus pada inovasi—menarik penonton, daerah, dan teknologi baru".

Faktanya, pasar seni telah berada dalam kondisi yang jelas lesu selama dua tahun terakhir dan sangat membutuhkan suntikan darah segar. Data menunjukkan bahwa total nilai lelang dari beberapa rumah lelang terkemuka turun 26% pada tahun 2024 dan turun 19% pada tahun 2023.

Dalam konteks ini, mungkin setiap peluang yang dapat membawa lalu lintas layak untuk dimanfaatkan. Oleh karena itu, seiring dengan Aset Kripto kembali menjadi sorotan, rumah lelang yang berada dalam kesulitan tidak memiliki pilihan lain selain bersiap untuk bergabung dalam petualangan baru ini.