Dalam beberapa waktu terakhir, dengan munculnya proyek mata uang digital, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah secara jelas meningkatkan pengawasan di bidang Aset Kripto. Pada 24 September, Kongres Amerika Serikat mengadakan sebuah sidang mengenai masalah pengawasan Aset Kripto. Ketua SEC Jay Clayton menyatakan bahwa undang-undang sekuritas saat ini masih menghadapi tantangan dalam pengawasan ICO, dan SEC sedang mencari cara pengawasan yang lebih efektif.
Komisaris SEC Jackson berpendapat bahwa aturan yang ada saat ini sudah ketinggalan dibandingkan dengan kecepatan perkembangan industri, dan aturan di masa depan harus disesuaikan untuk mendorong perkembangan Aset Kripto serta meningkatkan transparansi industri.
Faktanya, baru-baru ini SEC telah mengambil tindakan penegakan hukum terhadap beberapa proyek Aset Kripto. Sejak bulan Agustus, SEC telah mengajukan 6 kasus tuntutan, yang melibatkan perusahaan proyek ICO, bursa aset digital, perusahaan teknologi blockchain, perusahaan penilaian, dan berbagai aspek lainnya. Jumlah denda berkisar antara 260 ribu hingga 10,24 juta dolar.
Kasus-kasus ini terutama melibatkan beberapa jenis pelanggaran berikut:
Pembiayaan ICO yang belum terdaftar
ICO yang menipu
Mengoperasikan bursa perdagangan aset digital yang tidak terdaftar
Pendapatan peringkat yang tidak diungkapkan
Iklan Palsu
Meskipun SEC meningkatkan upaya pengawasan, mereka juga mencoba membuka saluran kepatuhan. Pada bulan Juli tahun ini, SEC menyetujui dua proyek ICO untuk menerbitkan aset kripto secara publik melalui cara RegA+. Menurut statistik, SEC telah menyetujui 39 proyek STO.
Seiring dengan masuknya perusahaan teknologi besar seperti Facebook ke dalam bidang Aset Kripto, sikap regulator global terhadap industri ini menjadi lebih hati-hati. Munculnya proyek Libra berarti lembaga investasi swasta akan memasuki Aset Kripto secara besar-besaran, yang memberikan tantangan baru bagi sistem keuangan yang ada, serta mendorong negara-negara untuk mempercepat pengaturan terhadap Aset Kripto.
Aset Kripto sebagai salah satu cara investasi yang sedang berkembang, memiliki karakteristik yang unik. Saat ini, regulasinya masih dalam tahap eksplorasi dan masih terdapat banyak kontroversi. Kebijakan regulasi di masa depan perlu mencari keseimbangan antara mendorong inovasi dan mencegah risiko.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
7
Bagikan
Komentar
0/400
NullWhisperer
· 07-19 23:45
Regulasi memang sangat ketat.
Lihat AsliBalas0
ThesisInvestor
· 07-19 20:23
Regulasi adalah tren jangka panjang
Lihat AsliBalas0
SandwichVictim
· 07-19 14:04
Regulasi datang, jadi panik!
Lihat AsliBalas0
MissingSats
· 07-18 10:16
Regulasi yang semakin ketat pasti akan menyebabkan Rebound
SEC memperketat pengawasan Aset Kripto, baru-baru ini beberapa kasus penegakan hukum menarik perhatian
SEC meningkatkan pengawasan terhadap Aset Kripto
Dalam beberapa waktu terakhir, dengan munculnya proyek mata uang digital, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah secara jelas meningkatkan pengawasan di bidang Aset Kripto. Pada 24 September, Kongres Amerika Serikat mengadakan sebuah sidang mengenai masalah pengawasan Aset Kripto. Ketua SEC Jay Clayton menyatakan bahwa undang-undang sekuritas saat ini masih menghadapi tantangan dalam pengawasan ICO, dan SEC sedang mencari cara pengawasan yang lebih efektif.
Komisaris SEC Jackson berpendapat bahwa aturan yang ada saat ini sudah ketinggalan dibandingkan dengan kecepatan perkembangan industri, dan aturan di masa depan harus disesuaikan untuk mendorong perkembangan Aset Kripto serta meningkatkan transparansi industri.
Faktanya, baru-baru ini SEC telah mengambil tindakan penegakan hukum terhadap beberapa proyek Aset Kripto. Sejak bulan Agustus, SEC telah mengajukan 6 kasus tuntutan, yang melibatkan perusahaan proyek ICO, bursa aset digital, perusahaan teknologi blockchain, perusahaan penilaian, dan berbagai aspek lainnya. Jumlah denda berkisar antara 260 ribu hingga 10,24 juta dolar.
Kasus-kasus ini terutama melibatkan beberapa jenis pelanggaran berikut:
Meskipun SEC meningkatkan upaya pengawasan, mereka juga mencoba membuka saluran kepatuhan. Pada bulan Juli tahun ini, SEC menyetujui dua proyek ICO untuk menerbitkan aset kripto secara publik melalui cara RegA+. Menurut statistik, SEC telah menyetujui 39 proyek STO.
Seiring dengan masuknya perusahaan teknologi besar seperti Facebook ke dalam bidang Aset Kripto, sikap regulator global terhadap industri ini menjadi lebih hati-hati. Munculnya proyek Libra berarti lembaga investasi swasta akan memasuki Aset Kripto secara besar-besaran, yang memberikan tantangan baru bagi sistem keuangan yang ada, serta mendorong negara-negara untuk mempercepat pengaturan terhadap Aset Kripto.
Aset Kripto sebagai salah satu cara investasi yang sedang berkembang, memiliki karakteristik yang unik. Saat ini, regulasinya masih dalam tahap eksplorasi dan masih terdapat banyak kontroversi. Kebijakan regulasi di masa depan perlu mencari keseimbangan antara mendorong inovasi dan mencegah risiko.